README FIRST

Jangan heran apabila dalam blog ini ada ide di sebuah posting yang bertentangan dengan posting yang lain. Semua posting ini ditulis oleh orang yang sama yaitu saya. Tetapi posting yang ditulis tahun 2013 ke depan ditulis oleh saya yang sudah tercerahkan oleh berbagai pengalaman hidup. Dari diliput oleh koran luar negeri, kehilangan teman yang tewas tertembak dalam kerusuhan Ambon 2011, sampai melancong ke belahan lain dunia ini, semuanya itu membentuk sebuah pemikiran yang berbeda dari sebelumnya.

02 Desember 2008

Gondrong Students (part 5)



Dari sejarah, kita mengetahui adanya Magnacarta yang dianggap sebagai konstitusi pertama di Eropa, yaitu hukum tertulis yang sudah pasti isinya yang dimaksudkan agar raja tidak seenaknya membuat dan mengubah hukum untuk rakyatnya. Dari sini jelas terlihat bahwa peraturan atau hukum dibuat demi kebaikan rakyat atau manusia sendiri. Oleh karena itu, setiap peraturan yang ada harus selalu dievaluasi untuk mengetahui apakah peraturan itu masih relevan atau sudah tidak mendatangkan kebaikan lagi bagi manusia. Apabila hal ini diabaikan, manusia akan hidup untuk peraturan bukannya peraturan untuk manusia.


Peraturan no gondrong students di dunia pendidikan pun juga mestinya segera dievaluasi. Selain banyak cacat cela yang dimilikinya (lih. bagian2 sebelumnya), peraturan ini juga sudah melecehkan keadilan. Peraturan ini jelas diskriminatif dan tidak menerima adanya perbedaan. Namun saya juga tidak mau terjebak ke arah yang ekstrem. Rambut gondrong adalah pilihan, bagi mereka yang lebih menyukai rambut pendek, silahkan berambut pendek. Seharusnya sekolah juga berpikir bahwa rambut pendek adalah pilihan, bagi mereka yang menganggap dirinya lebih pantas berambut gondrong, silahkan. Gitu aja koq repot!


Saya sangat gembira dengan beberapa sekolah yang telah menyadari hal ini dan tidak mempersoalkan masalah kegondrongan rambut siswanya. Beberapa sekolah itu akan saya tampilkan di artikel mendatang.


....to be continued...
.
.

Birthday Bullying


Hari ulang tahun adalah hari yang amat spesial yang dimiliki oleh setiap orang di muka bumi ini. Betapa tidak, karena selain menandakan bertambahnya umur, hari itu merupakan hari seseorang dilahirkan dan menghembuskan nafas yang pertama kali. Ulang tahun identik dengan kado, kue, lilin, dsb. Namun khususnya di kalangan anak muda, ulang tahun sangat identik dengan bullying. Anda pasti pernah melihat atau setidaknya mengetahui seorang anak muda yang sedang berulang tahun disiram oleh temen-temannya. Bahkan terkadang lebih dari sekedar menyiram dengan air biasa. Hal seperti inilah yang saya namakan Birthday Bullying.Hal ini sangat serius karena beberapa tindakan bullying itu dapat dikategorikan sebagai tindak kekerasan fisik atau pelecehan.
Sebenarnya saya membahas topik ini karena hari ini adalah hari ulang tahun saya. Saya akan menceritakan pengalaman saya tepat 2 tahun yang lalu. Waktu itu saya masih kelas 3 SMA. Teman-teman saya mengancam akan menyeburkan saya ke kali di depan sekolah ketika pulang. Untungnya saya selamat dari bullying itu karena saya mengambil inisiatif minggat dari sekolah ketika jam istirahat.
Alasan para pelaku memang kedengarannya baik, yaitu untuk memberikan kesan yang mendalam pada temannya yang sedang berulang tahun. Tapi pertanyaannya kesan yang seperti apa? Jika ingin memberi kesan, kita bisa memberikan surprise berupa hadiah atau apapun sehingga kesan yang ditinggalkan itu adalah positif. Jangan karena alasan seperti itu, orang yang sedang berulang tahun dapat diperlakukan seenaknya tanpa mengindahkan hak-hak orang itu.
Jadi, apakah Anda setuju dengan Birthday Bullying? Jika tidak, pikirkanlah apa yang harus Anda perbuat untuk menghapuskan budaya yang sudah mengakar ini. Namun jika Anda setuju, Anda harus tetap berpikir bahwa orang yang berulang tahun sama sekali tidak kehilangan hak-haknya seperti ketika ia sedang tidak berulang tahun.Silahkan beri komentar Anda.